Sabtu, 04 Mei 2013

Tugas 2


A.   Penyesuaian Diri
1.     Pengertian
Penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai interaksi Anda yang kontinu dengan diri Anda sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia Anda (Calhoun dan Acocella dalam Sobur, 2003:526).
Penyesuaian diri merupakan suatu konstruksi/bangunan psikologi yang luas dan komplek, serta melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan baik dari lingkungan luar maupun dari dalam diri individu itu sendiri. Dengan perkataan lain, masalah penyesuaian diri menyangkut aspek kepribadian individu dalam interaksinya dengan lingkungan dalam dan luar dirinya (Desmita, 2009:191).
Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati, pransangka, depresi, kemarahan, dan lain-lain emosi negatif sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis habis (Kartini Kartono, 2002:56).
Penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan frustrasi yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal (Schneiders dalam Desmita, 2009:192).

2.    Konsep Penyesuaian Diri
Penyesuaian dapat diartikan atau dideskripsikan sebagai adaptasi dapat mempertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip. Penyesuaian sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respons-respons sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan, dan frustrasi-frustrasi secara efisien.
Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang memenuhi syarat. Penyesuaian sebagai penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positif memiliki responss emosional yang tepat pada setiap situasi. Disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.
3.    Pertumbuhan Persona
Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan personal individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat atau sosialpun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.

a.    Penekankan pertumbuhan penyesuaian diri dan pertumbuhan
          penyesuaian dan pertumbuhan diri menekankan pada perubahan yang ingin di lakukan individu itu sendiri terhadap dirinya sendiri. Perubahan yang dimaksud ialah perubahan fisiologis dari hasil kematangan fungsi fungsi fisik yang berlangsung secara normal dan sesuai dengan tahapan usia seseorang tentunya dengan waktu yang normal.
b. variasi dalam pertumbuhan
          dalam pertumbuhan variasi yang dapat terjadi sangat beragam tidak semua individu mampu untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tingkatan usia. Yang di lihat dari pertumbuhan fisik dan pertumbuhan sosial nya? Mengapa demikian? Disebabkan adanya rintangan-rintangan yang mengakibatkan ketidakberhasilan individu tersebut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan , rintangan itu ada dari dalam diri maupun di luar diri individu untuk sendiri.
c. kondisi kondisi untuk bertumbuh
          kondisi jasmani itu seperti pembawa atau konstruksi fisik dan tempramen sebagai disposisi yang di wariskan, sejarah perkembangan nya secara instrinsik erat dengan susunan atau konstruksi tubuh. Kondisi jasmani serta kondisi pertumbuhan fisik memang sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat menyesuaikan dirinya.
 Menurut carl roger ada aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan :
-          Keikhlasan kempampuan untuk menyadari perasaan individu sendiri atau menyadari kenyataan
-          Menghormati keterpisahan orang lain
-          Keinginan terus menerus untuk berempati terhadap orang lain
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan personal :
1. faktor biologis
          Setiap orang memiliki fisik, watak, kepribadian yang berbeda-beda.

2. faktor geografis
          Faktor yang paling mempengaruhi adalah lingkungan , karena dimana kita bergaul maka di situlah kepribadian akan terbentuk secara baik atau buruk . itu semua tergantung lingkungan nya.
3. faktor budaya
          Kebudayaan juga sedikit banyak mempengaruhi kepribadian seseorang namun tidak mutlak jika kebudayaan nya sama maka kepribadian tiap tiap individu juga sama.
d. fenomologi pertumbuhan
          memandang manusia dalam “dunia kehidupan” yang telah di interpretasikan dengan cara subyektif . dimana setiap orang mengalami dunia nya dengan caranya sendiri (pengalaman yang di dapatkan).
B.    Stress
1.  Pengertian
Stres adalah merupakan gejala yang umum terjadi pada diri kita sebagai manusia. Karena sebagai manusia kita tidak mungkin terlepas dari masalah yang satu ini. Akibat stres berkepanjangan akan bisa membuat produktivitas kita menurun, rasa sakit dan bahkan bisa terjadi gangguan mental bila kita tidak segera menyikapinya dengan bijaksana. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik yang berupa fisik atau pun mental.
Pengertian stress adalah merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi diri seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya. Ini adalah definisi serta pengertian dari stres yang dipaparkan oleh Handoko (1997).

·         General Adaption Syndrom Menurut Hans Selye
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome. terbagi menjadi 3 fase yaitu :
a.    Alam reaction (reaksi peringatan)
Pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor dengan baik (perubahan). Apabila ada rasa cemas atau takut makan akan menghasilkan hormon yang mempercepat katabolisme sehingga menghasilkan energi yang dapat mempercepat kerja jantung (adrenalin)
b.    The tage of resistance ( reaksi pertahanan)
Reaksi tubuh terhadap perubahab telah melewati tahap dari kemampuan tubuh. Pada keadaan ini timbul gejala gejala psikis dan somatis . respon ini disebut coping mechanism . coping berguna untuk menghadapi masalah misalnya rasa kecewa di ganti dengan humoris.
c.    Stage of exhaustion
Pada fase ini gelaja psikosomatik terlihat sangat jelas . individu akan menangalami gangguan ssperti gangguan pencernaan, mual, diare dan gatal gatal.kadang gangguan yang muncul tidak nafsu makan.
Menurut hans selya stres terbagi dalam 3 tingkatan :
                            I.        Eustress
Respon ringan yang dapat menimbulkan rasa bahagia , senang , menantangg dan menggairahkan.tekanan yang terjadi bersifat Positif.
                         II.        Distress
Respon yang buruk terhadap stres . menyakitkan sehungga tidak mampu di atasi.
                      III.        Optimal stres atau neustress
Merupakan respon stres yang seimbang untuk menghadapi masalah dan menjadi lebih memacu seperti meningkatkan prestasi dan bekerja.
2.  Faktor faktor individual dan sosial yang menjadi penyebab stres
Stres timbul karena keadaan sosial , lingkungan yang mendukung secara potensial stres itu akan timbul pada seseorang. Penyebab stres :
a.    Traumatik terhadap suatu peristiwa
Trauma di sini adalah kejadian yang pernah di alami seseorang kemudian terjadi hal yang tidak di inginkan misalnya mengalami kecelakaan dalam menjalankan kendaraan . bisa aja rasa trauma muncul . traumanya pada saat ingin menjalankan kendaraan ada rasa takut karena ingat kejadian kecelakaan yang pernah di alaminya.
b.    Tekanan yang berlebihan
Tekanan yang di maksud adalah tuntutan secara sosial dari lingkungan bersosialisasi dan lingkungan keluarga . tuntunan yang mampu untuk di penuhi tidak akan menimbulkan tekanan namun jika tuntutan yang tidak bisa di penuhi akan masuk ke alam bawah sadar dan terekam dan menjadi satu tekanan pada diri seseorang maka jika tekanan tersebut tidak di tanggulangi akan menimbulkan stres yang awalnya bersifat ringan maka jika semakin bertambah tekanan nya akan menjadi stres berat.
c.    Kurang pemenuhan kebutuhan seseorang
Pemenuhan kebutuhan untuk seorang anak itu penting karena untuk berpotensi berhasil maka anak harus mendapat pemenuhan secara potensial dari orang tua nya. Orang tua yang bersikap baik dan penuh kasih sayang terhadap anaknya maka akan mengurangi akan muncul nya stres terhadap anak anak. Anak yang kebutuhan nya tidak terpenuhi akan menimbulkan kecemasan yang menyebabkan anak tersebut memperlihatkan tingkah laku yang tidak lazim kepada lingkungan nya. Anak akan merasa sendirian dan akan mengisolasi dirinya dari lingkungan, tidak mau bersosialisasi sehingga menimbulkan sifat permusuhan terhadap lingkungannya.
3.  Tipe tipe stres psikologi
a.    Tekanan      
      Tekanan terjadi karena ada nya tuntutan untu mencapai suatu tujuan . secara umum tekanan berguna untuk meningkatkan performa , mengintensif usaha dan mengubah tingkah laku. Tekanan seringkali kita temukan di kehidupan sehari namun dengan tingkatan yang berbeda-beda. Tekanan berasal dari dalam dan luar diri individual . dari dalam individu contohnya adalah sistem nilai. Dalam pencapaian tujuan seorang individu mengalami tekanan yang menimbulkan sumber sumber  tegangan dalam diri individu.
b.    Frustasi
      Frustasi di jadikan sebagai penghambat untuk mencapai suatu tujuan. Frustasi merupakan suatu penghambat yang ada di antara individu . penghambat tersebut bisa berupa orang lain, objek di dalam lingkungan dan kurangnya kemampuan atau keterampilan yang di miliki oleh individu itu sendiri.
c.    Konflik
Konflik merupakan suatu dorongan dorongan yang tidak dapat di penuhi. Datangnya kebutuhan tersebut secara bersamaan pada saat yang sama . ada yang bersifat positif negatif,negatif negatif dan positif.
d.    Kecemasan
          Kecemasan adalah suatu keadaan tegang yang memungkinkan kita untuk melakukan sesuatu . dengan kata lain kecemasan merupakan suatu keadaan yang tegang jika insting tidak di penuhi misalnya insting lapar , haus dan seks . fungsi dari kecemasan ialah untuk memperingatkan pribadi diri kita jika ada bahaya yang mengancam jiwa kita , itu dapat terjadi jika tidak melakukan hal-hal yang tepat.
4.  Syntom-Syntom Responses Terhadap Stres
Dalam setiap kehidupan manusia pasti akan mengalami stres , untuk itu individu memiliki mekanisme pertahanan diri berguna untuk mengurangi gejala gejala dari stres.
Mekanisme pertahanan diri :
1.     Proyeksi
        Pengalihan perasaan yang di rasakan si individu untuk menutupi perasaan nya dan memberikan pernyataan yang harus nya untuk dirinya namun di berikan kepada orang lain agar tidak terlihat oleh orang lain.
2.    Reaksi formasi
       Penggatian stimulus yang menimbulkan kecemasan dengan stimulus yang tidak menimbulkan kecemasan.
·         Mekanisme Pertahanan Diri
a.    Proyeksi
Adalah pengalihan perasaan kepada orang lain. Mekanisme yang digunakan untuk mengubah kecemasan neurotik atau kecemasan moral menjadi ketakutan yang objek maka disebut objektif. Dalam proyeksi “ saya sayang kamu” menjadi “saya benci kamu”.
b.    Pembentukan reaksi
Tindakan defensif dengan cara mengganti impuls yang menimbulkan kecemasan dengan impuls yang tidak menimbulkan kecemasan. Misalnya benci di ganti dengan cinta.impuls yang asli tetap ada namun di tutupi dengan impuls yang tidak menimbulkan kecemasan.
·         Strategi coping untuk mengatasi stres
Proses yang di tempuh seseorang untuk menghadapi tuntutan yang menimbulkan stres dinamakan coping. Coping memilki 2 bentuk utama yaitu
1) strategi terfokus masalah
    Adalah upaya seseorang untuk memfokuskan perhatian pada masalah atau situasi spesifik yang telah terjadi sambil menemukan cara untuk mengubahnya. Strategi yang dapat di tempuh untuk memecahkan masalah yaitu
            -  menentukan masalahnya
            -  mencari pemecahan alternatif
            - menimbang-nimbang alernatif 
            - dan memilih salah satunya dan mengimplementasikan.
Dari penelitian yang telah di lakukan strategi terfokus masalah dapat mempersingkat waktu berlangsungnya depresi.
2) strategi terfous emosi
Adalah adalah salah satu upaya untuk mencegah emosi negatif yang menguasai diri atau bisa untuk mencegah terjadinya masalah yang tidak dapat dikendalikan.
Terdapat banyak cara untuk mengatasi emosi , sebagian peneliti telah menemukan beberapa cara atau strategi prilaku dan strategi kognitif.
a) strategi perilaku
Latihan fisik untuk beralih dari masalah contoh nya mengkonsumsi alkohol dan mencari dukungan emosi dari teman.
b) strategi kognitif
Cara yang digunakan yaitu menyingkirkan sementara pikiran tentang masalah itu,salah satu nya dengan cara tidak mengingat/menguatirkan masalah itu dan menurunkan ancaman dengan mengubah situasi.
5.  Pendekatan problem solving terhadap stres dan cara meningkatkan toleransi stres
Menurut siswanto dalam penjelasan nya tentang stres.metode yang di gunakan adalah metode biofeedback salah satunya. Metode biofeedback dengan cara menyadari bagian tubuh mana yang mengalami stres kemudian di latih untuk belajar menguasainya. Tehnik ini menggunakan alat feedback yang sedemikian rumit. Cara mudah nya jika ada hipnotis maka anda cukup menghipnotis diri anda sendiri kemudian memberikan sugesti untuk diri anda sendiri. Dalam menjalankan hipnotis harus di tempat yang nyaman dan tenang. Caranya adalah bangkitkan kembali hal hal yang membuat anda stres kemudian di cari tahu apa akar masalah , setelah itu bentuk lah sugesti dari pikiran anda.maka akan meningkatkan toleransi terhadap stres tersebut.

  • Desmita, 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosda Karya
  • Kartini Kartono, 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta
  • Poerwati, E., dan Nurwidodo. 2000. Perkembangan Peserta Didik. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
·         Heru Basuki ,A,M , (2008). Psikologi umum. Jakarta:Universitas gunadarma
·         Elia, Herman, (2002) . Psikologi umum. Jakarta: PT Prenhallindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar