Jumat, 18 Juli 2014

Tugas Portofolio 4



A.    Terapi Kelompok
1.      Konsep dasar pandangan Terapi Kelompok tentang kepribadian
 Institut Tavistock di London (1930), dengan dasar teori psikoanalisisnya Melani Klein mengembangkan proses kelompok dalam membantu memecahkan problematika
Samuel Slavson (1930), seorang engineer, melakukan terapi aktivitas kelompok dan mendorong anggotanya dalam berinteraksi menyelesaikan konflik, impuls dan pola perilaku.Slavson (1943), mengorganisasikan Asosiasi Terapi Kelompok America.
Slavson (1964) menerapkan teknik terapi kelompok dengan pendidikan progresif dan psikoanalisis, untuk membantu anak2 dan remaja yang mengalami gangguan.
2.      Unsur-unsur Terapi
-       Munculnya gangguan
Muncul dua aliran yang berbeda yang mencakup gambaran tentang proses terapi kelompok. Satu aliran memusatkan pada peraturan para anggota dan pemimpin, sementara aliran lainnya memeriksa dengan menggunakan kerangka kerja teoritis untuk memimpin kelompok .
-       Tujuan Terapi
a.   Menjadi lebih terbuka dan jujur terhadap diri sendiri dan orang lain
b.    Belajar mempercayai diri sendiri dan orang lain
c.     Berkembang untuk lebih menerima diri sendiri
d.     Belajar berkomunikasi dengan orang lain
e.     Belajar untuk lebih akrab dengan orang lain
f.     Belajar untuk bergaul dengan sesama atau lawan jenis
g.     Belajar untuk memberi dan menerima
h.     Menjadi peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain
i.  Meningkatkan kesadaran diri, sehingga akan merasa lebih bebas dan tegas dalam memilih.
-       Peran Terapis
Yang terpenting dalam konseling/terapi kelompok adalah konselor/terapis harus mempunyai dasar teori dan terlatih untuk memimpin kelompok, karena dikuatirkan membuat lebih buruk keadaan.
3.      Teknik-teknik Terapi
1. Teknik yang melibatkan para anggota
2. Teknik yang melibatkan pemimpin
3. Menggunakan babak-babak terapeutik
4. Teknik sesekali membantu lebih dari satu anggota
5. Teknik untuk bekerja dengan Individu secara tidak langsung
6. Teknik yang menyebabkan para anggota berbagi pada tingkat lebih pribadi
B.     Terapi Keluarga
1.      Konsep dasar pandangan terapi keluarga tentang kepribadian
Dengan penekanan pada konstelasi keluarga, holisme, dan kebebasan terapis untuk berimprovisasi, Pendekatan Adler memberikan kontribusi dasar pada perspektif terapi keluarga. Adlerians bekerja dengan fokus keluarga pada suasana kekeluargaan, konstelasi keluarga, dan tujuan interaktif dari setiap anggota (Bitter, Roberts, & Sonstegard, 2002). Suasana keluarga adalah iklim yang mencirikan hubungan antara orang tua dan sikap mereka terhadap kehidupan , peran gender, pengambilan keputusan, persaingan, kerjasama, menghadapi konflik, tanggungjawab, dan sebagainya. Suasana, termasuk menyediakan model peran orang tua, mempengaruhi anak-anak saat mereka tumbuh dewasa. Proses terapi berusaha untuk meningkatkan kesadaran tentang interaksi individu-individu dalam sistem keluarga. Mereka yang mempraktekkan terapi keluarga Adlerian berusaha untuk memahami tujuan, keyakinan, dan, perilaku, setiap anggota keluarga dan keluarga sebagai entitas dalam dirinya sendiri.
2.      Unsur-unsur Terapi
-       Munculnya gangguan
Peran serta keluarga dlm perawatan klien gangguan jiwa. Keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dg lingkungannya.
Keluarga dipandang sbg satu sistem sehingga gangguan yg tjd pd salah satu anggota dpt mempengaruhi sistem, disfungsi dlm keluarga dpt sbg penyebab gangguan.
-       Tujuan Terapi
a.   Menurunkan konflik kecemasan keluarga
b.   Meningkatkan kesadaran keluarga thd kebutuhan masing-masing anggota keluarga
c.   Meningkatkan kemampuan penanganan thd krisis
d.   Mengembangkan hubungan peran yg sesuai
e.   Membantu keluarga menghadapi tekanan dari dlm maupun dari luar  anggota keluarga
f.   Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dg tingkat perkembangan anggota keluarga

-       Peran Terapis
1. Merawat klien secara utuh : observasi stress emosi klien & keluarga
2. Mengkaji fungsional & disfungsional keluarga

3.      Teknik-teknik Terapi
-       Model teoritik digunakan oleh terapis untuk mengevaluasi, diagnosis, dan
 mengubah hubungan keluarga.
-       Terapi memahami keluarga secara terpisah dan hak tersebut sebagai
tanggungjawab dalam melakukan intervensi terapeutik
-    Gaya, kepribadian, dan nilai yang dimiliki seorang terapis.
-    Lapangan atau cakupan terapi keluarga

C.     Terapi Bermain
1.      Konsep dasar pandangan terapi bermain tentang kepribadian
Terapi permainan merupakan terapi kejiwaan namun dalam pelaksanaannya faktor ekspresi-gerak menjadi titik tumpuan bagi analisa terapeutic dengan medianya adalah bentuk-bentuk permainan yang dapat menimbulkan kesenangan, kenikmatan dan tidak ada unsur paksaan serta menimbulkan motivasi dalam diri sendiri yang bersifat spontanitas, sukarela dan mempunyai pola atau aturan yang tidak mengikat.
2.      Unsur-unsur Terapi
-       Munculnya gangguan
Permainan merupakan suatu kesibukan yang ada dalam kehidupan sehari-hari dari diri anak berkebutuhan khusus  dan berguna bagi dirinya dalam kehidupannya yang mandiri kelak.
-       Tujuan Terapi
a.       Fisik meliputi perkembangan kekuatan organ tubuh, peningkatan ketahanan otot-otot dan organ tubuh, pencegahan dan perbaikan sikap tubuh yang kurang baik.
b.      Intelektual meliputi kemampuan berkomunikasi, menghitung angka dalam suatu permainan sehingga dapat dikatakan menang atau kalah dll.
c.       Emosi : penerimaan atas pimpinan orang lain, bagaimana ia memimpin dll.
d.      Sosialisasi : bagaimana dapat bermain bersama, meningkatkan hubungan yang sehat dalam kelompok.
-       Peran Terapis, dalam pendidikan ;
a.       Sarana pencegahan : tidak menambah permasalahan baru dan menghmbat proses belajarnya.
b.      Sarana penyembuhan : dapat disembuhkan atau dilatih sebagai sarana belajar melalui bentuk-bentuk permainan yang ber7an mengembalikan fungsi fisik,psiko-terapi,modifikasi perilaku, mengembangkan fungsi sosial, melatih bicara, mempertajam atau latihan visual, latihan auditif, latihan taktil, dll.
c.       Sarana penyesuaian diri : anak-anak sulit beradaptasi, oleh karena itu dilatih bekelompok dalam permainan.
d.      Sarana untuk mengembangkan ketajaman penginderaan : untuk menjernihkan penglihatan (visual) misal ; permainan warna, bentuk, jarak dll.
e.       Sarana mengembangkan kepribadian : anak dapat bergerak dengan bebas dan aktif melakukan berbagai kegiatan dengan perasaan gembira dan menyenangkan.
f.       Sarana untuk latihan aktifitas sehari-hari : permainan memasak, berdagang, rumah-rumahan dll.
3.      Teknik-teknik Terapi
Penggunaan terapi bermain sebagai teknik psikoterapi.
1.      Nilai Terapiutik dari Permainan
2.      Kepada Siapa Terapi Bermain Diberikan
3.      Prosedur dalam Terapi Bermain.
4.      Hal Penting Sesudah Terapi Bermain.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar