Rabu, 29 Mei 2013

TUGAS 3

A . Model Pertukaran Sosial Dan Analisis Transaksional
1.     Pertukaran Sosial
Teori pertukaran merupakan pengembangan ilmu psikologi perilaku, antropologi dan menggunakan ilmu ekonomi untuk menjelaskan interaksi manusia dalam hubungan ganjaran dan manfaat. Pertukaran ekonomi berasal dari Adam Smith pada abad 18 dengan buku “The Wealth of Nations” yang menjelaskan bahwa sumber daya nasional berasal dari fungsi kekuatan pasar tanpa intervensi dari pemerintah.
        Antropolog Bronislaw Malinowski yang pertama membedakan antara pertukaran sosial dan ekonomi. Formulasinya adalah motivasi perilaku sosial yang merupakan dasar dari kebutuhan psikologi tidak hanya murni dari merupakan sosial merupakan “reduksi psikologi terbatas”. Beberapa proposisinya antara lain:
  1. Tindakan akan lebih banyak apabila ada ganjaran (reward) dan lebih sedikit apabila tidak ada ganjaran (reward).
  2. Tindakan berdasarkan persepsi besarnya ganjaran (reward).
  3. Senang atau tidak hasil dari sesuatu yang tidak terduga bersumber dari ada tidaknya ganjaran yang diberikan.
2.     Pengertian analisis transaksional
Kata transaksi selalu mengacu pd proses pertukaran dlm suatu hubungan. Dlm komunikasi antar pribadi juga dikenal transaksi à yg dipertukarkan adalah pesan-pesan, baik verbal maupun non verbal.
Analisis transaksional adalah suatu model analisis komunikasi dimana seseorang menempatkan dirinya menurut posisi psikologi yg berbeda (Eric Berne’s, Stuart Sundeen, 1995
3.     Menjelaskan pembentukan kesan dan ketertarikan interpersonal dalam memulai hubungan
Pembentukan kesan dan Ketertarikan Interpersonal dalam memulai hubungan. Adapun tahap-tahap dalam hubungan interpersonal yakni meliputi :
1.  Pembentukan
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. Bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu:
a)     Informasi demografis.
b)     Sikap dan pendapat (tentang orang atau objek).
c)     Rencana yang akan datang.
d)     Kepribadian.
e)     Perilaku pada masa lalu.
f)     Orang lain serta,
g)     Hobi dan minat.
2.  Peneguhan Hubungan
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu:
a)      Keakraban (pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang antara komunikan dan komunikator).
b)     Kontrol (kesepakatan antara kedua belah pihak yang melakukan komunikasi dan menentukan siapakah yang lebih dominan didalam komunikasi tersebut).
c)      Respon yang tepat (feedback atau umpan balik yang akan terima jangan sampai komunikator salah memberikan informasi sehingga komunikan tidak mampu memberikan feedback yang tepat).
d)     Nada emosional yang tepat (keserasian suasana emosi saat komunikasi sedang berlangsung).
3. Hubungan Peran
Model Peran
Menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan peranannya.
Konflik
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara duaorang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi.
Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Adequancy Peran dan Autentisitas dalam Hubungan Peran
Kecukupan perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada preskripsi (ketentuan) dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut.
4.     Intimasi dan Hubungan Pribadi
Sebagai konsekuensi adanya daya tarik menyebabkan interaksi sosial antar individu menjadi spesifik atau terjalin hubungan intim. Orang-orang tertentu menjadi istimewa buat kita, sedangkan orang lain tidak. Orang-orang tertentu menjadi sangat dekat dengan kita, dibandingkan orang lain. Adapun bentik intim terdiri dari persaudaraan, persahabatan, dan percintaan. Lebi h jauh mengenai bentuk-bentuk hubungan intim tersebut daoat dijelaskan pada bagian berikut :
1.Persaudaraan
Hubungan intik ini didasarkan pada hubungan darah. Hunungan intim interpersonal dalam persaudaraan terdapat hubungan inti ssperti dalam keluarga kecil. Pada persaudaraan itu didlamnya terkandung proximitas dan keakraban.
2.Persahabatan
Persahabatan biasanya terjadi pada dua individu yang didasarkan pada banyak persamaan. Utamanya persamaan usia. Hubungan dalam persahabatan tidak hanya sekedar teman, lebih dari itu diantara mereka terjalin interaksi yang sangat tinggi sehingga mempunyai kedekatan psikologis. Indikasi atau tanda-tanda bila dalam hubungan interpersonal terjadi persahabatan yaitu: sering bertemu, merasa bebas membuka diri, bebasmenyatakan emosi, dan saling tergantung diantara mereka.
3.Percintaan
Persahabatan antar pria dan wanita bisa berubah mejadi cinta, jika dua individu itu merasa sebagai pasangan yang potensial seksual. Dalam suatu persahabatan, dapat melahirkan satu proses yang namanya jatuh cinta. Hal ini terjadi karena ada dua perbedaan mendasar antara persahabatan dan cinta.
5.     Intimasi dan Pertumbuhan
Untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita.
Keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati, dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan dan dukungan ada didalamnya. Namun, respon alami kita adalah penolakan untuk bisa terbuka terhadap pasangan kita. Hal ini dapat disebabkan karena :
(1) Kita tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh.
(2) Kita tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki pernikahan.
(3) Kita tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk memegang rahasia.
(4) Kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup.
(5) Kita memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus.

B . Cinta dan Perkawinan
  1. Bagaimana cara memilih pasangan
Memilih pasangan atau jodoh bukan hal yang sulit jika tahu rumusnya dan akan menjadi sulit jika tidak mengetahui rumusnya. Melakukan istikharoh bagi yang muslim perlu dilakukan agar dipilihkan yang terbaik oleh yuhan. Tapi apakah kita tidak bisa menetapkan pasangan kita sendiri? mungkin bisa tetapi tidak bisa akurat seperti yang sudah terlebih dahulu pengalaman.
Pertama Tuhan adalah penguasa dan pemilik serta penentu jodoh kita. Hanya dia yang bisa menjadi pemilih yang sempurna dan paling tahu tentang calon pasangan kita. Maka kedua adalah orang-orang yang dekat dengan tuhan yang bisa menentukan pasangan yang baik untuk dipilih. ketiga dimiliki oleh orang tua kita karena faktore kasih sayang dan kesungguhannya kepada kita sehingga sangat serius untuk memilihkan kita. Bagaimana dengan diri sendiri ? kadang tidak bisa diandalkan karena kurangnya pengalaman, atau memilih karena nafsu,emosi dan kepentingan lain bukan kepentingan abadi.
Beanikah kita menyerahkan pilihan kita kepada orang yang lebih tahu luar dan dalam serta pengalaman hidup yang cukup ? berusaha menjadikan kita pantas mendapatkan pasangan yang memang cocok dengan pengertian orang baik akan bertemu orang baik itu cocok dan yang jelek hatinya akan bertemu dengan yang jelek juga. Serahkan kepada tuhan dan berusaha taat dan memantaskan diri sendiri. Menjadi orang yang dekat kepada tuhan akan menjadikan diri kita beruntung
  1. Seluk beluk hubngan dalam perkawinan
  1. Fase bulan madu.
Fase ini merupakan periode ideal dalam pernikahan. Pasangan cenderung memiliki perasaan positif. Hubungan pun selalu romantis. Pasangan selalu membicarakan berbagai hal yang belum pernah mereka bahas sebelumnya. Pasangan menikah saling memahami dan menghargai pandangan masing-masing. Pada fase inilah pasangan merasakan jatuh cinta yang mendalam, sehingga sikap mereka pun cenderung lebih toleran, fleksibel, terhadap pasangannya. Pasangan menjadi prioritasnya. Sehingga anggapan bahwa cinta mengalahkan segalanya, berlaku pada fase ini. Kalau pun muncul konflik, pasangan menikah di tahapan bulan madu ini akan fokus menjadi solusi. Fase ini berlangsung antara enam bulan hingga dua tahun.
 
  1. Fase penyesuaian.
Fase ini paling menantang dalam hubungan pernikahan. Pasangan menikah tak lagi melihat dirinya masing-masing sebagai partner. Konflik dalam hubungan umumnya terjadi seputar masalah seks, intimasi, uang, rasa aman, dan masalah anak.
Psikolog Azin Nasseri mengatakan, “Tingginya angka perceraian lebih banyak berkaitan dengan cara pasangan menghadapi konflik. Kurangnya kemampuan dan pengetahuan mengenai cara membangun hubungan yang sehat. Termasuk cara memahami dinamika cinta yang alami terjadi.”
Kalau saja pasangan mampu dan berkomitmen mengatasi konflik yang membuat mereka merasa kesepian, juga memutuskan untuk mengatasi rasa takit, marah dan penolakan, mereka bisa melewati fase ini lebih baik. Pasangan pun akan memiliki komitmen baru dalam hubungan, dan memiliki apresiasi lebih tinggi juga cinta pada pasangannya.
       
  1. Fase kekosongan.
Fase ini menandai hari jadi pernikahan ke-20. Pasangan menikah secara perlahan melepas tanggung jawabnya mengasuh anak. Anak-anak mulai beranjak dewasa, bahkan mulai bisa hidup mandiri. Pada periode ini, pasangan menikah mulai memikirkan apa yang ingin dilakukan bersama menikmati kehidupan berikutnya.
  1. Penyesuaian dan pertumbuhan dalam perkawinan
     
  1. Definisi Penyesuaian Diri
Dalam istilah psikologi, penyesuaian disebut dengan istilah adjusment. Adjustment merupakan suatu hubungan yang harmonis dengan lingkungan fisik dan sosial (Chaplin, 2000: 11). Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan alam sekitarnya. 
Penyesuaian diri merupakan proses yang meliputi respon mental dan perilaku yang merupakan usaha individu untuk mengatasi dan menguasai kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, frustasi, dan konflik-konflik agar terdapat keselarasan antara tuntutan dari dalam dirinya dengan tuntutan atau harapan dari lingkungan di tempat ia tinggal.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih  sesuai antara diri individu dengan lingkungannya.
  1. Definisi Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain lain. (Drs. Wasty Soemanto, M.Pd, 1998 : 44)
  1. Pengertian pertumbuhan personal
Manusia merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.
Terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
  1. Menjelaskan perceraian dan pernikahan kembali
Pengertian Perceraian adalah cerai hidup antara pasangan suami istri sebagai akibat dari kegagalan mereka menjalankan obligasi peran masing-masing. Dalam hal ini perceraian dilihat sebagai akhir dari suatu ketidakstabilan perkawinan dimana pasangan suami istri kemudian hidup terpisah dan secara resmi diakui oleh hukum yang berlaku (Erna, 1999­). Perceraian merupakan terputusnya keluarga karena salah satu atau kedua pasangan memutuskan untuk saling meninggalkan sehingga mereka berhenti melakukan kewajibannya sebagai suami istri. Perceraian bagi anak adalah “tanda kematian” keutuhan keluarganya, rasanya separuh “diri” anak telah hilang, hidup tak akan sama lagi setelah orang tua mereka bercerai dan mereka harus menerima kesedihan dan perasaan kehilangan yang mendalam. Contohnya, anak harus memendam rasa rindu yang mendalam terhadap ayah/ibunya yang tiba-tiba tidak tinggal bersamanya lagi. Pernikahan kembali maksudnya adalah suami istri yang sudah bercerai atau bepisah, kembali bersatu lagi atau istilahnya disebut Rujuk.

  1. Menjelaskan Alternatif Selain Pernikahan
Paradigma terhadap lajang cenderung memojokkan. pertanyaannya kapan menikah?? Ganteng-ganteng kok ga menikah? Apakah Melajang Sebuah Pilihan??
Ada banyak alasan untuk tetap melajang. Perkembangan jaman, perubahan gaya hidup, kesibukan pekerjaan yang menyita waktu, belum bertemu dengan pujaan hati yang cocok, biaya hidup yang tinggi, perceraian yang kian marak, dan berbagai alasan lainnya membuat seorang memilih untuk tetap hidup melajang. Batasan usia untuk menikah kini semakin bergeser, apalagi tingkat pendidikan dan kesibukan meniti karir juga ikut berperan dalam memperpanjang batasan usia seorang untuk menikah. Keputusan untuk melajang bukan lagi terpaksa, tetapi merupakan sebuah pilihan. Itulah sebabnya, banyak pria dan perempuan yang memilih untuk tetap hidup melajang.
Persepsi masyarakat terhadap orang yang melajang, seiring dengan perkembangan jaman, juga berubah. Seringkali kita melihat seorang yang masih hidup melajang, mempunyai wajah dan penampilan di atas rata-rata dan supel. Baik pelajang pria maupun wanita, mereka pun pandai bergaul, memiliki posisi pekerjaan yang cukup menjanjikan, tingkat pendidikan yang baik.
Alasan yang paling sering dikemukakan oleh seorang single adalah tidak ingin kebebasannya dikekang. Apalagi jika mereka telah sekian lama menikmati kebebasan bagaikan burung yang terbang bebas di angkasa. Jika hendak pergi, tidak perlu meminta ijin dan menganggap pernikahan akan membelenggu kebebasan. Belum lagi jika mendapatkan pasangan yang sangat posesif dan cemburu.

Sabtu, 04 Mei 2013

Eang Subur VS Adi Bing Selamet


Pada tahun ini muncul masalah baru di media masa indonesia. Sampai saat ini kasus tersebut masih banayak di bicarakan. Yaitu kasus konflik Eang Subur vs kubu Adi Bing Selamet. Kasus ini blum menemui jalan kelur dari permasalahan tersebut. Menurut cerita Adi BS mereka sudah kenal cukup lama. Bahkan dikatakan bahwa hubungan mereka seperti keluarga dekat.
Permasalahan yang disebut oleh pihak Adi sangat banyak bahkan sampai masalah fisiologis. Yang pertama iyalah tentang perdukunan, begitu juga dengan istrinya yamg banayak. Kedua belah pihak masing – masing memiliki pendukung yang banyak bahkan sama kuat. Dengan hadirnya masalah ini ke hadapan publik . mumbuat masyarakat yang menotonya merasa bingung.
Setelah kasus ini tersebar luas, satu demi satu kasus terbongkar. Bahkan ada salah seorang korban yang merasa sudah mengiklaskan kepergian istrinya yang telah di rebut oleh eang subur pun merasa kasus tersebut menjadikan dirinya mengingat kembali masa lalunya, sedangkan dia sudah memiliki keluarga yang baru.
Dengan sudah terbongkarnya kasus ini, yang menyatakan bahwa eang mebuka praktek perdukunan dan memiliki 9 istri. Kini tinggal kasus menceraikan istri – istrinya. Kini permasalahan merembet kepada anak – anak eang subur yang istri – istrinya harus di ceraikan. Bagai mana nasif psikologis anak – anak yang istrinya ingin diceraikan tersebut.
Dengan adanya kasus ini kita sebagai publik yang menyaksikan pertikaian antara eang vs adi bs. Bisa mengambil halyang positif dan menjauhkan hal yang negatif. Dengan kasus tersebuat bisa kita ambil pelajaran yang berharga apa biala sekeliling kita ada yang maengarah ke hal tersebut. Dengan begitu kita bisa neolak atau pun menerima karena kesus tersebut sudah meraka mengerti. Semoga kasus tersebut tidak ada lagi di tayangan televisi indonesia.

Tugas 2


A.   Penyesuaian Diri
1.     Pengertian
Penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai interaksi Anda yang kontinu dengan diri Anda sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia Anda (Calhoun dan Acocella dalam Sobur, 2003:526).
Penyesuaian diri merupakan suatu konstruksi/bangunan psikologi yang luas dan komplek, serta melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan baik dari lingkungan luar maupun dari dalam diri individu itu sendiri. Dengan perkataan lain, masalah penyesuaian diri menyangkut aspek kepribadian individu dalam interaksinya dengan lingkungan dalam dan luar dirinya (Desmita, 2009:191).
Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati, pransangka, depresi, kemarahan, dan lain-lain emosi negatif sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis habis (Kartini Kartono, 2002:56).
Penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan frustrasi yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal (Schneiders dalam Desmita, 2009:192).

2.    Konsep Penyesuaian Diri
Penyesuaian dapat diartikan atau dideskripsikan sebagai adaptasi dapat mempertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip. Penyesuaian sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respons-respons sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan, dan frustrasi-frustrasi secara efisien.
Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang memenuhi syarat. Penyesuaian sebagai penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positif memiliki responss emosional yang tepat pada setiap situasi. Disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.
3.    Pertumbuhan Persona
Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan personal individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat atau sosialpun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.

a.    Penekankan pertumbuhan penyesuaian diri dan pertumbuhan
          penyesuaian dan pertumbuhan diri menekankan pada perubahan yang ingin di lakukan individu itu sendiri terhadap dirinya sendiri. Perubahan yang dimaksud ialah perubahan fisiologis dari hasil kematangan fungsi fungsi fisik yang berlangsung secara normal dan sesuai dengan tahapan usia seseorang tentunya dengan waktu yang normal.
b. variasi dalam pertumbuhan
          dalam pertumbuhan variasi yang dapat terjadi sangat beragam tidak semua individu mampu untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tingkatan usia. Yang di lihat dari pertumbuhan fisik dan pertumbuhan sosial nya? Mengapa demikian? Disebabkan adanya rintangan-rintangan yang mengakibatkan ketidakberhasilan individu tersebut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan , rintangan itu ada dari dalam diri maupun di luar diri individu untuk sendiri.
c. kondisi kondisi untuk bertumbuh
          kondisi jasmani itu seperti pembawa atau konstruksi fisik dan tempramen sebagai disposisi yang di wariskan, sejarah perkembangan nya secara instrinsik erat dengan susunan atau konstruksi tubuh. Kondisi jasmani serta kondisi pertumbuhan fisik memang sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat menyesuaikan dirinya.
 Menurut carl roger ada aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan :
-          Keikhlasan kempampuan untuk menyadari perasaan individu sendiri atau menyadari kenyataan
-          Menghormati keterpisahan orang lain
-          Keinginan terus menerus untuk berempati terhadap orang lain
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan personal :
1. faktor biologis
          Setiap orang memiliki fisik, watak, kepribadian yang berbeda-beda.

2. faktor geografis
          Faktor yang paling mempengaruhi adalah lingkungan , karena dimana kita bergaul maka di situlah kepribadian akan terbentuk secara baik atau buruk . itu semua tergantung lingkungan nya.
3. faktor budaya
          Kebudayaan juga sedikit banyak mempengaruhi kepribadian seseorang namun tidak mutlak jika kebudayaan nya sama maka kepribadian tiap tiap individu juga sama.
d. fenomologi pertumbuhan
          memandang manusia dalam “dunia kehidupan” yang telah di interpretasikan dengan cara subyektif . dimana setiap orang mengalami dunia nya dengan caranya sendiri (pengalaman yang di dapatkan).
B.    Stress
1.  Pengertian
Stres adalah merupakan gejala yang umum terjadi pada diri kita sebagai manusia. Karena sebagai manusia kita tidak mungkin terlepas dari masalah yang satu ini. Akibat stres berkepanjangan akan bisa membuat produktivitas kita menurun, rasa sakit dan bahkan bisa terjadi gangguan mental bila kita tidak segera menyikapinya dengan bijaksana. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik yang berupa fisik atau pun mental.
Pengertian stress adalah merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi diri seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya. Ini adalah definisi serta pengertian dari stres yang dipaparkan oleh Handoko (1997).

·         General Adaption Syndrom Menurut Hans Selye
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome. terbagi menjadi 3 fase yaitu :
a.    Alam reaction (reaksi peringatan)
Pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor dengan baik (perubahan). Apabila ada rasa cemas atau takut makan akan menghasilkan hormon yang mempercepat katabolisme sehingga menghasilkan energi yang dapat mempercepat kerja jantung (adrenalin)
b.    The tage of resistance ( reaksi pertahanan)
Reaksi tubuh terhadap perubahab telah melewati tahap dari kemampuan tubuh. Pada keadaan ini timbul gejala gejala psikis dan somatis . respon ini disebut coping mechanism . coping berguna untuk menghadapi masalah misalnya rasa kecewa di ganti dengan humoris.
c.    Stage of exhaustion
Pada fase ini gelaja psikosomatik terlihat sangat jelas . individu akan menangalami gangguan ssperti gangguan pencernaan, mual, diare dan gatal gatal.kadang gangguan yang muncul tidak nafsu makan.
Menurut hans selya stres terbagi dalam 3 tingkatan :
                            I.        Eustress
Respon ringan yang dapat menimbulkan rasa bahagia , senang , menantangg dan menggairahkan.tekanan yang terjadi bersifat Positif.
                         II.        Distress
Respon yang buruk terhadap stres . menyakitkan sehungga tidak mampu di atasi.
                      III.        Optimal stres atau neustress
Merupakan respon stres yang seimbang untuk menghadapi masalah dan menjadi lebih memacu seperti meningkatkan prestasi dan bekerja.
2.  Faktor faktor individual dan sosial yang menjadi penyebab stres
Stres timbul karena keadaan sosial , lingkungan yang mendukung secara potensial stres itu akan timbul pada seseorang. Penyebab stres :
a.    Traumatik terhadap suatu peristiwa
Trauma di sini adalah kejadian yang pernah di alami seseorang kemudian terjadi hal yang tidak di inginkan misalnya mengalami kecelakaan dalam menjalankan kendaraan . bisa aja rasa trauma muncul . traumanya pada saat ingin menjalankan kendaraan ada rasa takut karena ingat kejadian kecelakaan yang pernah di alaminya.
b.    Tekanan yang berlebihan
Tekanan yang di maksud adalah tuntutan secara sosial dari lingkungan bersosialisasi dan lingkungan keluarga . tuntunan yang mampu untuk di penuhi tidak akan menimbulkan tekanan namun jika tuntutan yang tidak bisa di penuhi akan masuk ke alam bawah sadar dan terekam dan menjadi satu tekanan pada diri seseorang maka jika tekanan tersebut tidak di tanggulangi akan menimbulkan stres yang awalnya bersifat ringan maka jika semakin bertambah tekanan nya akan menjadi stres berat.
c.    Kurang pemenuhan kebutuhan seseorang
Pemenuhan kebutuhan untuk seorang anak itu penting karena untuk berpotensi berhasil maka anak harus mendapat pemenuhan secara potensial dari orang tua nya. Orang tua yang bersikap baik dan penuh kasih sayang terhadap anaknya maka akan mengurangi akan muncul nya stres terhadap anak anak. Anak yang kebutuhan nya tidak terpenuhi akan menimbulkan kecemasan yang menyebabkan anak tersebut memperlihatkan tingkah laku yang tidak lazim kepada lingkungan nya. Anak akan merasa sendirian dan akan mengisolasi dirinya dari lingkungan, tidak mau bersosialisasi sehingga menimbulkan sifat permusuhan terhadap lingkungannya.
3.  Tipe tipe stres psikologi
a.    Tekanan      
      Tekanan terjadi karena ada nya tuntutan untu mencapai suatu tujuan . secara umum tekanan berguna untuk meningkatkan performa , mengintensif usaha dan mengubah tingkah laku. Tekanan seringkali kita temukan di kehidupan sehari namun dengan tingkatan yang berbeda-beda. Tekanan berasal dari dalam dan luar diri individual . dari dalam individu contohnya adalah sistem nilai. Dalam pencapaian tujuan seorang individu mengalami tekanan yang menimbulkan sumber sumber  tegangan dalam diri individu.
b.    Frustasi
      Frustasi di jadikan sebagai penghambat untuk mencapai suatu tujuan. Frustasi merupakan suatu penghambat yang ada di antara individu . penghambat tersebut bisa berupa orang lain, objek di dalam lingkungan dan kurangnya kemampuan atau keterampilan yang di miliki oleh individu itu sendiri.
c.    Konflik
Konflik merupakan suatu dorongan dorongan yang tidak dapat di penuhi. Datangnya kebutuhan tersebut secara bersamaan pada saat yang sama . ada yang bersifat positif negatif,negatif negatif dan positif.
d.    Kecemasan
          Kecemasan adalah suatu keadaan tegang yang memungkinkan kita untuk melakukan sesuatu . dengan kata lain kecemasan merupakan suatu keadaan yang tegang jika insting tidak di penuhi misalnya insting lapar , haus dan seks . fungsi dari kecemasan ialah untuk memperingatkan pribadi diri kita jika ada bahaya yang mengancam jiwa kita , itu dapat terjadi jika tidak melakukan hal-hal yang tepat.
4.  Syntom-Syntom Responses Terhadap Stres
Dalam setiap kehidupan manusia pasti akan mengalami stres , untuk itu individu memiliki mekanisme pertahanan diri berguna untuk mengurangi gejala gejala dari stres.
Mekanisme pertahanan diri :
1.     Proyeksi
        Pengalihan perasaan yang di rasakan si individu untuk menutupi perasaan nya dan memberikan pernyataan yang harus nya untuk dirinya namun di berikan kepada orang lain agar tidak terlihat oleh orang lain.
2.    Reaksi formasi
       Penggatian stimulus yang menimbulkan kecemasan dengan stimulus yang tidak menimbulkan kecemasan.
·         Mekanisme Pertahanan Diri
a.    Proyeksi
Adalah pengalihan perasaan kepada orang lain. Mekanisme yang digunakan untuk mengubah kecemasan neurotik atau kecemasan moral menjadi ketakutan yang objek maka disebut objektif. Dalam proyeksi “ saya sayang kamu” menjadi “saya benci kamu”.
b.    Pembentukan reaksi
Tindakan defensif dengan cara mengganti impuls yang menimbulkan kecemasan dengan impuls yang tidak menimbulkan kecemasan. Misalnya benci di ganti dengan cinta.impuls yang asli tetap ada namun di tutupi dengan impuls yang tidak menimbulkan kecemasan.
·         Strategi coping untuk mengatasi stres
Proses yang di tempuh seseorang untuk menghadapi tuntutan yang menimbulkan stres dinamakan coping. Coping memilki 2 bentuk utama yaitu
1) strategi terfokus masalah
    Adalah upaya seseorang untuk memfokuskan perhatian pada masalah atau situasi spesifik yang telah terjadi sambil menemukan cara untuk mengubahnya. Strategi yang dapat di tempuh untuk memecahkan masalah yaitu
            -  menentukan masalahnya
            -  mencari pemecahan alternatif
            - menimbang-nimbang alernatif 
            - dan memilih salah satunya dan mengimplementasikan.
Dari penelitian yang telah di lakukan strategi terfokus masalah dapat mempersingkat waktu berlangsungnya depresi.
2) strategi terfous emosi
Adalah adalah salah satu upaya untuk mencegah emosi negatif yang menguasai diri atau bisa untuk mencegah terjadinya masalah yang tidak dapat dikendalikan.
Terdapat banyak cara untuk mengatasi emosi , sebagian peneliti telah menemukan beberapa cara atau strategi prilaku dan strategi kognitif.
a) strategi perilaku
Latihan fisik untuk beralih dari masalah contoh nya mengkonsumsi alkohol dan mencari dukungan emosi dari teman.
b) strategi kognitif
Cara yang digunakan yaitu menyingkirkan sementara pikiran tentang masalah itu,salah satu nya dengan cara tidak mengingat/menguatirkan masalah itu dan menurunkan ancaman dengan mengubah situasi.
5.  Pendekatan problem solving terhadap stres dan cara meningkatkan toleransi stres
Menurut siswanto dalam penjelasan nya tentang stres.metode yang di gunakan adalah metode biofeedback salah satunya. Metode biofeedback dengan cara menyadari bagian tubuh mana yang mengalami stres kemudian di latih untuk belajar menguasainya. Tehnik ini menggunakan alat feedback yang sedemikian rumit. Cara mudah nya jika ada hipnotis maka anda cukup menghipnotis diri anda sendiri kemudian memberikan sugesti untuk diri anda sendiri. Dalam menjalankan hipnotis harus di tempat yang nyaman dan tenang. Caranya adalah bangkitkan kembali hal hal yang membuat anda stres kemudian di cari tahu apa akar masalah , setelah itu bentuk lah sugesti dari pikiran anda.maka akan meningkatkan toleransi terhadap stres tersebut.

  • Desmita, 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosda Karya
  • Kartini Kartono, 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta
  • Poerwati, E., dan Nurwidodo. 2000. Perkembangan Peserta Didik. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
·         Heru Basuki ,A,M , (2008). Psikologi umum. Jakarta:Universitas gunadarma
·         Elia, Herman, (2002) . Psikologi umum. Jakarta: PT Prenhallindo